Asyiknya Mengolah Kertas Bekas Menjadi Kerajinan Berkelas
Daftar Isi
Setiap hari, rumah tangga kita memproduksi sampah. Mulai dari buangan kegiatan dapur, kertas, gelas/botol air mineral, mainan anak yang sudah rusak, pecahan gelas, sampai potongan kuku. Apa yang kita lakukan dengan sampah-sampah ini? Kita biasa membuangnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terdekat. Atau jika memungkinkan, kita meloakkan atau menjualnya ke pengepul.
Namun, sebenarnya ada cara yang lebih mengasyikkan untuk mengolah sampah, yaitu dengan membuat sebuah kreasi darinya. Berbagai macam kerajinan tangan dapat kita buat, baik ketika kertas itu masih utuh maupun saat dihancurkan dulu menjadi bubur kertas (pulp).
Caranya? Mudah. Tinggal celupkan kertas-kertas bekas ke dalam seember air. Lantas, dalam keadaan basah, sobek-sobek kertas itu hingga menjadi seperti bubur.
Ayah-Bunda pasti pernah juga membuat prakarya dengan bubur kertas begini, bukan? Banyak sekali kreasi yang dapat kita ciptakan, misalnya:
- Topeng
- Celengan
- Vas bunga, tempat pensil, atau mangkok
- Pigura atau bingkai foto/lukisan
- Peta tiga dimensi
- Relief atau lukisan timbul
- Diorama (atau ilustrasi tiga dimensi dari suatu keadaan, seperti yang dapat kita lihat di Museum Trinil)
- Miniatur atau maket (seperti tiruan becak, gedung, pohon, dan lain-lain)
5 Manfaat Membuat Kerajinan Bubur Kertas
Sampah ada di mana-mana di lingkungan kita. Setiap hari, kita pun menyampah. Jika hal ini diteruskan, maka dalam waktu sepuluh tahun saja, sampah akan menjadi persoalan yang jauh lebih rumit. Coba bayangkan bila Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kota Anda tutup dua hari saja. Pasti jalan-jalan akan dipenuhi sampah. Ini pernah terjadi, kalau tidak salah, di Bandung.Jadi, jangan pernah remehkan sampah. Sebagaimana air, dalam jumlah banyak, sampah akan menenggelamkan kita. Kemauan setiap keluarga untuk mengurangi kebiasaan menyampah dan untuk mendaur ulang sampah sedikit-banyak akan menyelamatkan planet ini dari kerusakan akibat sampah yang semakin menggunung. Itulah manfaat pertama dari kerajinan “daur ulang” sampah kertas ini.
- Membantu bumi mengurangi beban sampahnya. Semakin sering kita berkarya, semakin berkurang atau setidaknya tertunda sampah yang harus kita buang.
- Meningkatkan kemampuan sosial anak. Terutama ketika dalam pengerjaan kerajinan bubur kertas ini kita bekerja dalam tim. Ada yang bertugas menghancurkan kertas, menjemur, mencetak, mengecat, membersihkan sisa-sisanya, dan seterusnya.
- Merangsang otak kanan, otak kreatif manusia. Tantangan untuk menciptakan karya seni yang cantik akan menumbuhkan kreativitas anak. Tugas orang tua adalah mengarahkannya, mana ide-ide yang bisa diterapkan, dan mana yang tidak memungkinkan diwujudkan.
- Melatih motorik anak. Ide selesai, saatnya eksekusi. Inilah tantangan berikutnya. Karena diperlukan kinerja motorik yang bagus untuk dapat menyobek-nyobek kertas, memeras bubur kertas, mencetaknya menjadi bentuk tertentu, juga mengecat setiap bagiannya.
- Membiasakan anak berkarya dan berbisnis. Ini manfaat lanjutan. Ketika kerajinan bubur kertas jadi, kita dapat menjualnya, baik secara langsung di lapak jualan maupun secara daring. Pajang di Instagram, misalnya. Jika fotonya banyak memperoleh love, apalagi bila sampai ada yang menanyai harganya, berarti karya itu cukup bernilai. Syukur-syukur, jadi uang sungguhan.
Bermanfaat sekali, bukan? Yuk, langsung bikin kerajinan bubur kertas!
Alat dan Bahan untuk Membuat Kerajinan Bubur Kertas
Bahan-bahan dan peralatan untuk pembuatan kerajinan bubur kertas tidaklah rumit. Juga tidak mahal. Siapkan saja:- Kertas bekas dalam jumlah sesuai kebutuhan
- Air untuk menjadikan kertas bubur.
- Lem kayu, biasaya bermerek Rajawali atau Fox.
- Beberapa ember untuk melumat kertas bekas dan menampung bubur kertas yang sudah kering.
- Saringan, untuk memisahkan bubur kertas dari air.
- Cat kayu beberapa warna, sesuai kebutuhan.
- Tiner B atau bensin untuk mengencerkan cat yang dirasa terlalu pekat.
- Kuas, kalau bisa beda warna beda kuas.
- Bahan-bahan untuk aksesorinya.
Cara Membuat Kerajinan Bubur Kertas
Membuat kreasi bubur kertas tidaklah sulit. Ikuti saja langkah-langkah Homerie berikut ini:- Lumat kertas bekas di dalam bak air. Anda bisa mencabik-cabik atau menggunting-gunting kertas dalam keadaan kering sebelum dimasukkan ke dalam ember air. Anda juga bisa menggunakan blender atau juicer. Namun, kami lebih suka merendam semua kertas ke dalam bak air, lalu mencabik-cabiknya secara manual dalam keadaan basah. Lebih praktis dan efisien, menurut kami.
- Peras bubur kertas dan aduk dengan lem kayu. Campur bubur kertas yang sudah diperas dan ditempatkan di tempat kering dengan lem kayu. Terus aduk dan tambahkan lem putih itu hingga bubur kertas menjadi lengket-lengket basah.
- Cetak bubur kertas sesuai keinginan. Dalam keadaan lengket dan basah oleh lem, bubur kertas siap dibentuk apa saja. Apapun bentuk itu, pastikan Anda membuatnya padat dan berjejal rapat, sehingga hasil bentukannya kokoh ketika kering nanti.
- Jemur kreasi bubur kertas, minimal selama enam jam. Ini penting untuk memastikan bubur kertas benar-benar kering dan tegak. Kalau bisa, penjemuran tersebut benar-benar di bawah terik matahari. Disarankan mulai pagi hingga sore hari.
- Siapkan kreasi untuk aksesorinya. Sementara kreasi bubur kertas sedang dijemur, Ayah-Bunda dapat menyiapkan aksesori-aksesori untuk menghiasinya.
- Cat kreasi bubur kertas agar lebih menarik. Setelah bubur kertas benar-benar kering, Anda bisa mengecatnya dengan cat kayu/besi. Gunakan tiner untuk mengencerkan cat yang terlalu kuat warnanya.
- Angin-anginkan selama delapan jam, lalu tambahkan aksesori. Jangan dijemur, karena debu-debu di luar berpotensi menempel dan membuat lapisan cat yang masih lengket menjadi kusam. Cukup diangin-anginkan di ruangan tertutup. Lalu, tempel atau tusukkan aksesori-aksesori tersebut ke bubur kertas yang sudah kering.