5 Langkah Melatih Anak Mengetik 10 Jari
Di zaman modern ini, layar dan papan ketik sudah sangat akrab dengan keseharian kita. Baik secara personal maupun profesional, baik untuk komputer maupun gawai atau gadget. Maka ketik-mengetik merupakan keterampilan yang penting. Suka atau tidak, mengetahui cara mengetik di laptop atau ponsel lebih relevan dibanding mempelajari cara menulis latin atau tegak bersambung.
Kami pun mulai melatih Ara dengan metode 5 Langkah Lancar Mengetik ini. Sebenarnya, kiat belajar mengetik untuk anak ini cocok untuk umur berapapun. Bahkan untuk orang dewasa. Sebab, tips mengetik ini memang untuk pemula tanpa mengenal usia.
Akan tetapi, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu si anak:
- Sudah mengerti huruf A-Z. Lebih baik lagi bila sudah mampu menyusun kata dan kalimat.
- Memiliki peranti keras (hardware) berupa komputer/laptop serta ponsel pintar/smartphone, dan (orang tuanya) mampu mengoperasikannya. Jadi, perantinya bukan mesin tik manual, ya, Ayah-Bunda.
- Ada internet. Minimal, untuk mengunduh peranti lunak (software) dan mengakses situs web tertentu secara gratis.
Jika si buah hati belum memenuhi salah satu saja dari ketiga syarat tersebut, seperti Kira yang belum memenuhi syarat pertama, sebaiknya jangan berpikir dulu untuk mengajarinya mengetik.
Namun, bila semua syarat sudah terpenuhi, silakan melanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Mengenal Papan Ketik Laptop
- Peranti keras: laptop atau komputer
- Peranti lunak: Tux Typing
Ada banyak permainan atau gim komputer untuk melatih kemampuan mengetik. Namun, Tux Typing memang dirancang untuk anak-anak. Dengan tokoh penguin yang lucu dan alur permainan yang menegangkan, anak-anak akan dirangsang untuk cepat akrab dengan papan ketik.
Secara garis besar, gim Tux Typing terbagi menjadi tiga bagian:
- Fish Cascade. Pemain diminta mengetik kata dalam wujud ikan yang berjatuhan dari atas. Kata itu bisa berupa Fruit (nama-nama buah), Fingers Exercise (kata-kata yang rumit), Long Words (kata-kata yang panjang), Animals (nama-nama hewan), Medium Words (kata-kata umum), Oceans and Continents (nama-nama laut dan benua), Colors (nama-nama warna), dan Elements (nama-nama elemen mineral). Semua dalam bahasa Inggris.
- Comet Zap. Pemain diminta mengetik huruf per huruf yang jatuh dari atas. Kata-kata itu berbentuk meteor atau komet. Satu komet untuk satu huruf. Jika pemain berhasil mengetik huruf yang tepat, maka Tux si penguin akan dengan tepat menembak komet tersebut sebelum jatuh ke bumi.
- Lessons. Inilah pelajaran mengetik 10 jari yang sebenarnya. Di sini, ada gambar jari-jari kedua tangan dan papan ketik (keyboard). Jadi, pemain seperti dibimbing untuk membiasakan tuts huruf ini harusnya ditekan oleh jari yang mana. Kalau mau bisa mengetik 10 jari, setiap jari memang ada jatah hurufnya masing-masing, tidak boleh asal ketik, atau semua huruf diketuk dengan jari telunjuk :)
Selain itu, di kolom kiri Lessons, ada data statistik yang dapat membantu kita melihat progres belajar, yaitu:
- Time: Lama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu tugas pengetikan tertentu.
- Chars (Characters): Jumlah karakter (huruf) yang berhasil diketik.
- CPM (Characters Per Minute): Satuan kecepatan berdasarkan banyaknya karakter yang berhasil diketik dalam satu menit.
- WPM (Words Per Minute): Satuan kecepatan berdasarkan banyaknya kata yang berhasil diketik dalam satu menit, tidak peduli itu kata yang benar atau salah.
- Errors: Banyaknya salah ketik dalam satu tugas pengetikan tertentu.
- Accuracy: Persentase ketepatan pengetikan dalam satu tugas.
Kolom kiri ini akan terisi secara otomatis setelah pemain mulai mengetik. Sekadar informasi, rata-rata kecepatan orang mengetik adalah 35 WPM atau 160 CPM.
2. Menulis Bebas di Laptop
- Peranti keras: Laptop atau komputer
- Peranti lunak: LibreOffice atau program pengolah kata lainnya
Setelah anak mulai familier, bahkan hafal, dengan struktur papan ketik, maka berikan dia kesempatan untuk menulis bebas. Bisa tentang pengalamannya, isi hatinya, atau apapun. Menulis bebas ini semacam "praktik", setelah dia belajar "teori".
3. Beradaptasi dengan Papan Ketik Ponsel
- Peranti keras: Ponsel pintar
- Peranti lunak: Situs Web 10 Fast Fingers
Susunan huruf di touch pad atau papan ketik virtual ponsel sama dengan di laptop. Umumnya, modelnya QWERTY. Namun, bentuknya lebih kecil, sehingga lebih sulit mengetiknya. Gaya mengetik di ponsel atau tablet juga tidak memungkinkan dengan 10 jari, tetapi dengan dua jempol.
Tantangan baru ini dapat membuat anak semakin hafal posisi huruf, juga mudah beradaptasi dengan berbagai bentuk papan ketik.
4. Menulis Bebas di Ponsel
- Peranti keras: Ponsel pintar
- Peranti lunak: Aplikasi Microsoft Office atau pengolah kata untuk gawai lainnya
Sekarang, waktunya si kecil menulis bebas di medium sempit seperti ponsel. Pasti akan ada keluhan, tidak telaten, atau sering terpeleset salah ketuk.
Jangankan anak-anak yang barusan belajar mengetik, orang dewasa saja juga demikian. Jadi, terus semangati si anak agar bersabar dan lanjut mengetik. Syukur-syukur, tulisan itu dapat menjadi karya.
5. Tantangan Mengetik Berikutnya
Apakah piawai atau cepat menulis menjamin masa depan? Menjamin si anak mendapatkan pekerjaan impiannya? Tentu saja, tergantung apa pekerjaan yang diinginkannya.
Keterampilan mengetik hanya satu di antara sekian banyak skill yang perlu dilatih di era modern. Hanya salah satu, tanpa didukung kemampuan lainnya akan sia-sia. Misalnya, mengetik bisa cepat tetapi berpikir atau membuat keputusan tidak cepat juga akan percuma.
Namun, selalu akan menguntungkan bila seseorang mampu mengetik lebih cepat dari rata-rata orang lainnya. Pekerjaannya akan lebih cepat selesai, komunikasi tertulisnya lebih cepat beres, lebih sedikit stres bila mendapat tugas terkait ketik-mengetik, dan sebagainya. Benar, kan?
Nah, setelah empat langkah di atas, kemampuan buah hati dalam mengetik dapat pelan-pelan ditingkatkan ke level berikutnya. Mungkin beberapa hal ini dapat menjadi ide:
- Mengetik cetak tebal (bold), miring (italic), garis bawah (underline), poin-poin (bullets) seperti yang Ayah-Bunda baca ini, tanda baca, huruf kapital, warna huruf, dan seterusnya.
- Mengetik lebih cepat atau meningkatkan CPM dan WPM, dengan seminimal mungkin salah ketik. Salah satu cara mengetik cepat adalah dengan mengetik tanpa melihat papan ketik.
- Mengetik bahasa dan aksara nonlatin. Misalnya, honocoroko (bahasa Jawa), harakat di bahasa Arab, apostrof di bahasa Prancis, dan sebagainya.
Yang terpenting, sebagai orang tua, kita harus memastikan anak menikmati proses pembelajaran ini. Jangan sampai anak dipaksa untuk belajar.
Alih-alih memaksanya, iming-imingilah dia dengan gambaran kesenangan apa yang bisa didapatnya jika lancar mengetik. Umpamanya, bisa menulis surat untuk neneknya, membuat karya tulis sendiri, membuat blog yang memuat cerita-cerita dan foto-fotonya sendiri, dan lain-lain.
Selamat mencoba! Berikut ini videonya: