Merasakan Suasana Desa, di Pucungroto, Kajoran, Magelang
Suasana desa yang sejuk dan sunyi selalu berhasil membuat kita rileks. Kami, Keluarga Kecil Homerie, sempat merasakannya ketika bersilaturahim ke rumah saudara di Desa Pucungroto, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.
Makanan berlimpah dari hasil kebun, sawah, dan kolam ikan sendiri. Luas sekali.
Air pun selalu deras mengucur melalui pipa-pipa yang disalurkan langsung dari sumber-sumber air atau sungai. Bahkan pipa-pipa itu tidak perlu kran. Semua dibiarkan mengalir tanpa henti, meskipun bak-bak penampung sudah lumer.
Beginilah kehidupan desa di indonesia. Semua masih serbamurah. Tidak perlu berlangganan PDAM. Listrik atau PLN pun cukup 450 watt. LPG atau gas untuk memasak? Untuk apa? Warga di sini menggunakan kayu bakar yang mudah ditemukan dalam radius tidak lebih dari 1 kilometer.
Beruntung kami sempat merasakan kehidupan desa pagi hari pedesaan jawa. Udara segar, alam hijau, air jernih, dan makanan enak-enak berlimpah. Untungnya, sinyal internet pun lancar.
Tentu saja ada beberapa kekurangan, seperti lokasi desa ini jauh dari mana-mana. Kurang strategis, meskipun tempat ini sudah padat penduduk. Artinya, tidak usah khawatir hidup kesepian atau harus mengalami hal-hal yang angker di waktu malam.
Satu-satunya yang "angker" adalah ketika Yayah menemukan laba-laba besar berbelang-belang merah di dekat toilet. Khawatirnya, laba-laba yang berwarna mencolok seperti itu jenis-jenis yang berbisa kuat.
Duh, alhamdulillah sewaktu Kira buang air besar di dekat sana tidak kenapa-kenapa.