Mencoba Ranjang Kapsul di The Peak Guest House Jember

Daftar Isi

Mencoba Ranjang Kapsul di The Peak Guest House Jember

Ketika berlibur ke Jember untuk ke sekian kalinya, kami mencoba menginap di The Peak Guest House. Nama lainnya, The Peak Guest House Syariah Jember atau OYO 620 The Peak Guest House. Entah mana yang lebih aktual.

Yang jelas, lokasi penginapan berbintang dua ini agak jauh dari pusat kota, terutama dari stasiun. Tak apalah. Toh, tidak sampai daerah terpencil juga. Masih mudah memesan armada Gojek atau Grab dari sana.


Mengapa Pilih The Peak Guest House Jember

Mengapa Pilih The Peak Guest House Jember

Saat Ara dan Kira masuk usia sekolah, liburan menjadi kegiatan yang kian mahal. Kami tidak bisa lagi bepergian kapan pun kami mau, atau kapan pun ada uang. Minimal, kami harus menunggu waktu libur sekolah. Yang artinya, kami harus bersaing memperoleh tiket kereta api atau tempat wisata yang harganya bisa saja melonjak.

Kami juga kesulitan mencari penginapan yang dapat menampung kami berempat dalam satu kamar. Idealnya, kami menyewa dua kamar. Satu untuk Yayah dan Kira, satu lagi untuk Bunda dan Ara, karena Ara dan Kira belum bisa mandiri, jadi tetap harus didampingi orang tua.

Namun, opsi itu jelas kurang praktis. Pasti mahal pula!

Beberapa hotel memang mewajibkan anak usia 10 tahun ke atas untuk menyewa extra bed. Beberapa lainnya menganggapnya dewasa, sehingga harus pesan kamar sendiri kalau sudah ada dua orang dewasa di kamar itu.

Solusinya, kami mulai mencari penginapan yang bersistem asrama (dormitory), seperti Palmyra Homestay.

Itulah mengapa kami memilih The Peak Guest House Jember. Hanya itu alasannya? Tidak. Ada satu keunikan penginapan ini yang ingin kami rasakan. Apa itu? Tidur di ranjang kapsul!

Sistem hotel kapsul pertama dikembangkan di Jepang. Tarifnya murah, karena tamu hanya menginap di satu kubikel ranjang single. Jadi, semacam tenda untuk tidur atau baca saja. Kubikel ini memiliki pintu atau tirai yang dapat dibuka-tutup demi privasi. Kebayang asyiknya, kan, Ayah-Bunda?

Oh ya, soal lokasi The Peak Guest House yang agak jauh dari pusat kota, tidak usah terlalu dipikirkan. Selain tidak sampai segitu jauhnya, juga di sini banyak toko, warung makanan, depot, atau restoran juga.

Cukup jalan kaki tidak sampai satu kilometer, kita bisa membeli makan dengan harga yang terjangkau. Bubur ayam, nasi kuning, soto, nasi campur, nasi pecel, dan sebagainya.

Fasilitas Umum The Peak Guest House

Fasilitas Umum The Peak Guest House

The Peak Guest House Jember terdiri dari dua bangunan. Keduanya sama-sama untuk kamar penginapan, yang bagian depannya berupa kafe. Satunya bernama Furano Food & Coffee (restoran Jepang), satunya kafe biasa yang sekaligus berfungsi sebagai lobi penginapan.

Meski tidak ada pepohonan yang signifikan di halamannya, The Peak Guest House tetap terasa teduh dengan tanaman hijau yang merambat di masing-masing bangunan dan kanopi tamannya. Pada malam hari, penginapan ini tampak cantik dengan lampu-lampu kecil yang menghias.

Masing-masing bangunan terdiri dari tiga lantai. Di setiap bangunan, terdapat beberapa kamar dan ruang tamu. Di ruang tamu ini, ada sofa, meja, dan dispenser, sehingga kita bisa mengambil air minum tanpa harus ke dapur penginapan. Sesuai namanya, ruangan ini cocok untuk menerima tamu.

Tidak mau duduk-duduk di ruang tamu? Silakan naik ke balkon lantai atas yang juga menyediakan kursi-kursi untuk menongkrong. Dari sana, niscaya tampak pemandangan alam yang indah. Lengkap dengan Gunung Argopuro dan Gunung Raung. Untuk pemandangan yang lebih luas, kami sarankan ke balkon lantai 3.

Fasilitas terakhir yang kami tahu, di bagian belakang penginapan, terdapat tempat parkir yang luas, toilet, dan musala. Namun, kami lebih suka salat di kamar saja, karena lebih bersih.

Fasilitas Kamar The Peak Guest House

Fasilitas Kamar The Peak Guest House

Kami kebagian kamar di lantai dua. Kamar 203 untuk 4 orang tamu. Interiornya sederhana sekali, tetapi luas meski diambil untuk dua kamar mandi dan dua ranjang tingkat. Ada dua kursi, dua meja, dan satu cermin di kamar tersebut.

Dua kamar mandi ini sama seperti di Palmyra Hostel. Yang satu untuk mandi, sedangkan satunya toilet (untuk buang air). Hanya, masing-masing ukurannya tidak seluas di kamar mandi Palmyra.

The Peak Guest House juga tidak menyediakan perlengkapan mandi. Tidak masalah, karena kami biasa membawa handuk, sabun, sampo, atau pasta gigi sendiri dari rumah.

Pengalaman uniknya, seperti yang kami singgung tadi, The Peak Guest House menggunakan sistem kamar kapsul.

Tidak benar-benar sistem kapsul yang soliter. Sebab, dalam satu kamar, hanya terdapat empat kapsul yang tersusun bertingkat. Yang sewa satu kamar pun kami sendiri. Jadi, bukan bercampur dengan tamu-tamu lain. Privasi kamar kami masih terjaga oleh pintu dan tembok.

Suasana di Sekitar Penginapan

Suasana di Sekitar Penginapan

The Peak Guest House Jember berada agak jauh dari pusat keramaian. Di depan hotel saja, pemandangannya bukan toko atau rumah penduduk, melainkan sebuah "hutan".

Kami sempat iseng-iseng bertandang ke sana. Sayang, tidak ada yang menarik. Area itu mungkin hanya pepohonan atau kebun milik warga.

Keluar dari penginapan dan belok ke kanan (arah timur), baru ada rumah-rumah penduduk. Suasananya tidak sepi, tetapi juga tidak ramai. Hati-hati kalau berjalan di pinggir jalan besar ini, karena tidak ada trotoar. Sementara, dengan suasana jalan yang tidak terlalu ramai, para pengendara biasanya keenakan mengebut.

Di area rumah penduduk, ada beberapa tempat makan. Kami ke sana hari Minggu pagi untuk membeli sarapan, karena kami memesan kamar yang tanpa sarapan. Banyak kedai yang tutup. Yang buka hanya penjual Nasi Pecel Kediri dan masakan rumahan lainnya.

Ya sudah, kami berempat bersantap pagi di sana. Pecelnya enak, kok. Sangat enak dengen peyek udangnya yang besar. Namun, antreannya panjang.

Sementara, kalau keluar penginapan dan belok kiri, rasanya kami menuju keramaian. Tampak pertigaan dan beberapa toko.

Ada juga beberapa kedai makan yang menjual aneka masakan sepeti nasi uduk, nasi soto, kupat tahu, nasi campur, dengan harga yang relatif lebih murah dibanding kedai pecel tadi. Soal rasa, yang ini, menurut kami standar saja.

The Peak Guest House Jember

The Peak Guest House Jember

Kesimpulan kami, penginapan The Peak Guest House cocok untuk keluarga (yang anak-anaknya beranjak besar) atau rombongan. Harganya pun cukup ramah di kantong.