(Cukup) Satu Malam di Hotel Boegenviel Syariah Lamongan
Kota Lamongan tidak terlalu besar. Kami bahkan kesulitan untuk mencari hotel, sebelum akhirnya memutuskan menginap di Hotel Boegenviel Syariah ini. Seperti biasa, kami mencari hotel yang dekat stasiun, membolehkan kami berempat tidur dalam satu kamar, dan tentu yang tarifnya terjangkau.
Memang, hotel yang dahulunya bernama Hotel Puri Boegenviel ini memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Namun, apakah hotel ini sesuai ekspektasi kami? Tunggu dulu.
Lokasi Hotel Boegenviel Syariah Lamongan
Jarak antara Stasiun Lamongan dan hotel ini adalah dua kilometeran. Sebenarnya, lumayan jauh untuk berjalan kaki. Apalagi Lamongan kota yang terik. Namun, inilah hotel yang relatif sesuai dengan kebutuhan kami.
Karena kondisi fisik kami semua sedang baik saat itu, setibanya kereta kami di Stasiun Lamongan, kami sepakat untuk berjalan kaki saja. Jalan kaki yang santai, sambil sesekali melirik kanan-kiri, seandainya ada warung atau depot makanan yang menarik untuk sekalian makan siang (meski di stasiun kami sudah makan!).
Namun, di tengah jalan, Ara tiba-tiba merasa pusing. Mungkin akibat terik matahari. Akhirnya, Yayah terpaksa memesan taksi daring. Keputusan itu kemudian kami syukuri bersama. Sebab, selain berliku dan berpotensi membuat kami tersesat, jalan menuju hotel ternyata agak “mengerikan”.
Kami memang sudah memeriksanya di Google Maps, tetapi di lapangan, kami baru sadar bahwa Hotel Bougenviel Syariah Lamongan berada di pinggir jalan besar yang tidak ramah pejalan kaki. Benar-benar jalan yang besar. Jalan Pantura, tepatnya. Banyak truk besar dan bus antarkota wira-wiri.
Jadi, Ayah-Bunda bisa bayangkan betapa berisiknya hotel yang kami inapi ini.
Di sisi lain, Hotel Boegenviel Syariah Lamongan justru cocok bagi mereka yang membutuhkan tempat singgah atau bermalam saat menempuh perjalanan ke kota lain. Tidak perlu masuk gang-gang. Tinggal menepikan kendaraan dan… selamat datang di Hotel Boegenviel Syariah Lamongan.
Fasilitas Hotel Boegenviel Syariah Lamongan
Lobi Hotel Boegenviel Syariah menempati sebuah bangunan berlantai dua di depan gerbang. Masuk bangunan, beloklah ke kiri. Di sana ada beberapa sofa dan meja resepsionis.
Sementara jika belok ke kanan, Ayah-Bunda akan menemukan kafe. Di sana, kita bisa memesan makan pagi, siang, maupun malam. Rata-rata harganya 30.000 per orang. Dapat sarapan gratis? Tergantung tipe kamar yang Ayah-Bunda pesan.
Di lantai dua bangunan lobi ini, terdapat dua kamar yang sepertinya bertipe suite room. Ada juga balkon dengan meja dan kursi. Sayang, pemandangannya tidak menarik. Hanya jalan raya dan rel kereta api.
Di sebelah bangunan utama, ada tempat parkir yang luas untuk mobil. Untuk sepeda motor, ada tempat parkirnya tersendiri. Kamar-kamar hotel berada di bangunan yang mengapit tempat parkir tersebut. Bangunan tersebut berlantai dua.
Kamar yang kami sewa berada di lantai satu, di sebelah kanan tempat parkir mobil, atau dekat tempat parkir sepeda motor.
Di depan kamar kami, terdapat sebuah pohon nangka yang kebetulan sedang berbuah. Terlihat menggiurkan. Sayangnya, buah nangka itu boleh dilihat, tidak boleh dipetik. Hehehe.
Ada teras di depan kamar. Kami bisa duduk-duduk santai di depan kamar. Hanya, kalau sore cukup panas, karena terasnya menghadap barat.
Kamar yang kami tempati beranjang queen yang dilengkapi selimut, nakas, rak yang cukup besar, meja rias dan kursinya, lemari pakaian, televisi layar datar, AC, cermin, dan tempat sampah.
Kamar mandi dalamnya dilengkapi kloset duduk, pancuran dengan keran yang bisa digunakan juga untuk wudu, perlengkapan mandi (handuk, sabun batangan kecil, sampo, serta sepasang sikat dan pasta gigi), dan keset.
Sebagai pelengkap, ada wi-fi, dua pasang sandal hotel, dan dua botol air mineral ukuran sedang. Sayangnya, tidak ada dispenser atau galon untuk isi ulang air minum tamu di sini.
Secara umum, interior kamarnya terkesan tidak terawat. Ukuran kamar juga terlalu kecil, tetapi kami masih bisa menggelar satu sajadah yang pas mengarah kiblat.
Sekitar Hotel Boegenviel Syariah Lamongan
Karena tidak terletak di pusat kota, Hotel Boegenviel Syariah Lamongan kurang strategis. Tidak ada tempat wisata yang menarik di sekitar sini. Kalau pun ada, kami tetap kebingungan mengaksesnya karena tidak ada trotoar yang memadai untuk berjalan kaki.
Beruntungnya, hotel ini dekat sekali dengan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Jaraknya tidak sampai seratus meter.
Namun, sekali lagi, tidak ada trotoar. Bahkan antara jalan dengan pembatasnya sangat pendek jaraknya. Membuat kami harus ekstra hati-hati saat berjalan, karena takut terserempet atau terseruduk kendaraan-kendaraan besar yang mungkin menyelonong. Bisa saja, bukan?
Di area rumah sakit, terdapat mini market dan Masjid Asy-Syifa RS Muhammadiyah Lamongan. Ya, ini masjid milik rumah sakit, tetapi dibuka untuk umum.
Di sebelah masjid, terdapat pujasera. Makanan yang dijual cukup bervariasi dan saat itu buka sampai malam. Ada gado-gado, nasi campur, nasi pecel, bakso, dan tentu saja soto lamongan.
Selain pujasera dan mini market rumah sakit, tidak ada lagi yang berjualan makanan di sekitar hotel. Kalau kiosnya, ada beberapa. Lokasinya di samping jembatan kecil dekat hotel. Namun, kios-kios itu sudah tutup sejak sore.
Keesokan paginya, barulah kami menemukan orang jualan makanan di samping jembatan itu. Kios temporer yang menjual nasi boranan, nasi khas Lamongan. Meski lauknya tidak lengkap selayaknya nasi boranan orisinal, tetapi porsinya cukup mengenyangkan.
Hotel Boegenviel Syariah Lamongan
Sejujurnya, hotel ini tidak berkesan buat kami. Namun, bagi Ayah-Bunda yang kebetulan sedang berkendara melewati Kabupaten Lamongan dan butuh tempat untuk istirahat, bolehlah Hotel Boegenviel Syariah Lamongan jadi alternatif yang ekonomis.
- Akomodasi Bintang 2
- Alamat: Jalan Jaksa Agung Suprapto no. 1, Sarirejo, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur 62215 Google Maps)
- Telepon: +62 82 145 641 835 / +62 322 315 544