Masjid RS Muhammadiyah Lamongan Asy-Syifa
Megah, gagah, dan tenang. Itulah kesan pertama kami ketika melihat Masjid RS Muhammadiyah Lamongan Asy-Syifa ini. Kesan itu bahkan makin menguat setelah memasukinya.
Sesuai namanya, masjid ini berada di bawah pengelolaan Ormas Muhammadiyah. Kita menyebutnya “masjid biru”. Manajemennya sendiri dari Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) yang terletak hanya belasan meter di sampingnya.
Latar Belakang Masjid RS Muhammadiyah Lamongan Asy-Syifa
Meskipun namanya tertaut pada Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) dan lokasinya terhitung masih berada di lingkungan rumah sakit, Masjid Asy-Syifa terbuka untuk umum.
Walaupun pengunjungnya, tentu, didominasi pengunjung serta staf RSM Lamongan itu sendiri.
Barangkali itulah yang membuat, setidaknya saat kami datang ke sana, masjid ini terlihat sepi. Dalam arti, tidak sebanding dengan ruang utama masjidnya yang luas. Yayah sampai kedinginan duduk di sana saat magrib dan isya. Bagaimana tidak, lantai granitnya tidak pakai karpet dan AC-nya dingin.
Masjid megah ini pasti terasa nyaman dan hangat jika jemaah bisa memenuhi masjid separuhnya saja. Mungkin itu baru terjadi ketika salat Jumat atau sedang ada kajian ilmu.
Semoga ke depan, Masjid Asy-Syifa tambah terkenal dan bisa menarik lebih banyak jemaah. Baik siang maupun malam.
Karena kalau tidak begitu, sayang sekali. Biaya pembangunan masjid ini mencapai 43 miliar, lo! Sumbernya dari sumbangan berbagai pihak dan kantong RSM Lamongan sendiri.
Pihak rumah sakit memang berkepentingan membangun masjid ini, dengan tujuan memberikan ketenangan dan dukungan spiritual, khususnya bagi pasien dan pengunjung rumah sakit. Sebagaimana namanya, Asy-Syifa, sang penyembuh.
Sedangkan bagi masyarakat sekitar, Masjid RS Muhammadiyah Lamongan Asy-Syifa diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang ketiga warga Lamongan untuk sarana pendidikan serta pengembangan sosial.
Arsitektur dan Fasilitas Masjid Asy-Syifa RSM Lamongan
Masjid Asy-Syifa dibangun dengan konsep arsitektur mewah yang mencerminkan kemegahan dan keindahan Islam. Pembangunannya dimulai pada Juni 2022 dan selesai pada Januari 2024.
Bangunan masjid di sisi timur RS Muhammadiyah Lamongan ini dirancang oleh Faisal Bahar dan Vinisalasi Ramadhanti. Kedua arsitek tersebut terinspirasi oleh kejayaan Islam pada masa Turki Utsmani. Mereka mengambil pilihan corak antara Masjid Córdoba dan Masjid Nabawi.
Beberapa fasilitas dalam Masjid Asy-Syifa Lamongan antara lain:
- Dua lift terpisah untuk laki-laki dan perempuan
- Sembilan kamar mandi laki-laki
- Satu kamar mandi difabel laki-laki
- Sembilan kamar mandi perempuan
- Satu kamar mandi difabel perempuan
- Alat ibadah (sajadah, mukena, Al-Qur'an)
- Akses wi-fi
- Air minum dalam kemasan di kulkas
- Enam kamar untuk musafir
- Perpustakaan
- Ruang rapat
- Kantor Layanan LazisMu (KLL) RSML
- Kantor KBIHU Labbaik RSML
- Kantor takmir masjid
- Kantor Dewan Pengawas Syariah (DPS) RSML
- Ground Water Treatment (GWT) di lantai bawah tanah dengan kapasitan tandon bawah 12.000 m³ dan tandon atas 10.000 liter.
- Lahan parkir kendaraan dengan kapasitas 100 mobil dan 500 motor.
Ke depannya, Masjid Asy-Syifa juga akan dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak tiga unit mesin.
Di sebelah timur masjid ini, terdapat pujasera. Jadi, malam itu, selepas salat isya’, kami mampir ke sana. Beberapa stan di pujasera tersebut masih buka. Menunya juga cukup beragam. Mulai dari soto lamongan, gado-gado, pecel, bakso, mi ayam, nasi campur, dan sebagainya. Harganya pun standar Lamongan.
Mengingat lokasinya di pinggir jalan besar, keberadaan Masjid Asy-Syifa Lamongan memang sangat dibutuhkan. Bisa dipastikan, ada banyak kendaraan yang singgah dan menjadikan masjid ini sebagai rest area.
Selain lahan parkirnya luas, masjidnya juga memungkinkan para pengendara atau penumpang bisa beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Apalagi, di sini tersedia kamar untuk musafir.
Sayangnya, kami tidak sekalian mencobanya, karena kami sudah menginap di Hotel Boegenviel. Mungkin lain kali.
Masjid Asy-Syifa RSM Lamongan
- Alamat: Jalan Jaksa Agung Suprapto 76, Sarirejo, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan (Google Maps)
- Luas Bangunan: 3.900 m²
- Luas Area: 7.000 m²
- Daya Tampung: ± 1.500 jemaah
- Diresmikan: 17 Januari 2024 oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, MSi.
- Buka: 24 jam