Belajar Bahasa Prancis 01: Kenapa Prancis?

Daftar Isi

Beberapa bulan yang lalu, Ara bercakap-cakap dengan orang Prancis asli. Orangnya ramah, bisa berbahasa Inggris dan sedikit Indonesia. Hanya, karena Ara agak grogi, ia bengong saja di panggung, hahaha! Makanya, ia kemudian bertekad untuk belajar bahasa Prancis.

Siapa tahu, suatu saat nanti, ia bisa bertemu lagi dengan orang-orang Prancis atau traveling ke negara-negara yang penduduknya berbicara bahasa Prancis. Ayah-Bunda dan buah hati mungkin juga tertarik mempelajari bahasa keren ini? Setidaknya, ada empat alasan mengapa kita perlu belajar bahasa Prancis.

1. Bahasa Prancis adalah Bahasa Internasional

Ya, sama seperti bahasa Arab, Mandarin, Spanyol, dan Inggris yang digunakan oleh ratusan juta orang di berbagai negara. Bahasa Prancis merupakan satu dari enam bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sampai saat ini, ada lebih dari 300 juta penutur bahasa Prancis di seluruh dunia. Bahasa ini juga merupakan bahasa resmi di 32 negara dan empat benua, yaitu Eropa, Amerika (terutama Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Kepulauan Karibia), Afrika, dan Asia (terutama Asia Pasifik).

Pernah dengar istilah “frankofon”? Itulah sebutan untuk negara-negara yang memakai bahasa Prancis sebagai bahasa resmi, atau yang mayoritas penduduknya berbicara menggunakan bahasa Prancis. Negara Belgia, Kanada, Aljazair, Maroko, Kamboja, dan Kaledonia Baru, dan lainnya termasuk frankofon.

Kalau Indonesia?

Tahukah Ayah-Bunda, di negara kita, ada sekitar 63.000 siswa SLTA yang belajar bahasa Prancis, 2.300 mahasiswa jurusan Sastra Prancis, dan 5.400 siswa yang belajar bahasa Prancis di lembaga kursus resmi seperti Institut Français Indonésie (IFI) dan Alliance Française.

Cukup banyak. Meskipun demikian, Indonesia tidak termasuk frankofon. Barangkali kurang banyak. Atau, penentuan frankofon atau bukan dipengaruhi juga oleh faktor sejarah. Entahlah.

2. Banyak Istilah Prancis Yang Tidak Asing bagi Kita

Walaupun Indonesia bukan termasuk frankofon, banyak istilah berbahasa Prancis yang sudah familier dan masuk ke dalam budaya Indonesia. Misalnya:

  • Déjà vu (dejavu). Artinya, pernah melihat. Ketika kita datang ke sebuah tempat yang baru, tetapi rasanya tidak asing, kita katakan, “Kok, rasanya familier banget dengan tempat ini, ya? Tapi kapan aku pernah ke sini? Dejavu, deh!”
  • Rendez-vous. Artinya, janji ketemuan. Contoh kalimat, “Kami membuat rendez-vous di Taman Telaga Bandung di akhir pekan ini untuk menenangkan diri.”
  • Coup d’État (kudeta). Artinya, perebutan kekuasaan dengan paksa. Contoh kalimat, “Kudeta yang meletus minggu lalu memicu krisis ekonomi yang berkepanjangan.”
  • Cul-de-sac (kuldesak). Artinya, jalan buntu. Contoh kalimat, “Konflik ini membawa kita pada sebuah kuldesak.”
  • Parfum. Kalau ini, pasti sudah banyak yang tahu. Ya, benar, maksudnya minyak wangi!
  • Crêpe (krep) Ini juga pasti Ayah-Bunda sudah tahu, yaitu nama makanan seperti kulit dadar yang tipis.
  • Croissant (kroisan). Kroisan adalah roti gurih berbentuk bulan sabit.

Bukan hanya kata-kata itu. Makin lama kita pelajari bahasa Prancis, makin banyak kita menemukan istilah Prancis yang sudah menjadi bahasa Indonesia.

3. Banyak Kesamaan dengan Bahasa Inggris

Sama seperti bahasa Indonesia dan Melayu, bahasa Prancis dan Inggris tergolong satu rumpun. Jadi, bagi siapapun yang sudah mempelajari bahasa Inggris, takkan belajar dari nol jika kemudian ingin mempelajari bahasa Prancis. Tinggal meneruskan!

Secara historis, peristiwa penting yang menghubungkan Inggris dan Prancis adalah ketika William Sang Penakluk, Raja Norman dari Prancis, menguasai Inggris sekitar tahun 1066.

Raja William membawa bahasa Prancis ala Norman yang pada saat itu merupakan bahasa resmi kelas atas. Wajarlah bila lantas banyak kosakata Prancis yang masuk ke dalam kosakata Inggris, terutama di bidang hukum, seni, agama, dan politik.

Contoh persamaan kata dalam bahasa Inggris dan bahasa Prancis adalah accident (kecelakaan), modern (kekinian), competition (kompetisi), dan hotel (dalam Bahasa Prancis ditulis hôtel). Biasanya, kata-kata yang berakhiran -tion dapat ditemukan pada kedua bahasa negara tersebut.

Selain itu, terdapat pula istilah-istilah yang mirip. Dalam bahasa Prancis, misalnya, ada istilah hôpital. Kalau dalam bahasa Inggris, istilah ini sama dengan hospital alias rumah sakit. Beda-beda tipis.

4. Bahasa Prancis Terkenal dengan Pelafalannya Yang Seksi

Citra Prancis adalah negara yang romantis, karena banyak sekali tempat atau bangunan bersejarah yang cantik. Ternyata, bahasanya juga tidak kalah memesona.

Ayah-Bunda harus tahu, cara berbicara bahasa Prancis berbeda dengan bahasa yang lain. Misalnya, untuk mengucapkan huruf “u” atau kosakata yang mengandung huruf “u”, bibir kita harus agak manyun, tetapi manyunnya dengan cara yang anggun.

Namun, banyak juga yang bilang bahwa dengan keindahannya itu, bahasa Prancis justru menjadi sulit untuk dipraktikkan, saking uniknya. Benarkah?

Jika tujuan belajar Ayah-Bunda agar menjadi sesempurna natif Prancis, tentu memang sulit. Namun, jika tujuannya sekadar agar kita bisa memahami dan dipahami ketika berbicara atau menulis bahasa Prancis, takkan sesulit itu.

Asalkan, Ayah-Bunda mau menyimak terus pelajaran-pelajaran praktis berbahasa Prancis di blog Homerie ini. Siap?