Inspirasi dari United Way untuk Masyarakat di Indonesia
Belakangan, banyak penggalangan donasi spontan untuk membantu korban dari kasus-kasus yang sedang viral. Padahal, kegiatan ini seyogianya dilakukan oleh lembaga resmi yang mengerti manajemen risiko, program keberlanjutan, dan pemberdayaan. Sudah banyak organisasi-organisasi seperti itu. unitedwayyuma, salah satunya.
Organisasi nirlaba internasional yang berdedikasi untuk menemukan, mendanai, serta melatih organisasi-organisasi pemberdayaan anak dan remaja ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai komunitas di lokasi-lokasi kumuh, kamp pengungsian, desa yang tertinggal, dan lain-lain.
Kiprah Unitedway di Negara-negara Berkembang
Walaupun berbasis di Amerika Serikat, nilai-nilai dan program-program yang diusung oleh United Way telah berdampak di puluhan negara, termasuk masyarakat di Asia Tenggara dan Australia.
Program-program mereka antara lain meningkatkan literasi anak, menyediakan program sepulang sekolah, layanan kesehatan, dan bantuan finansial bagi keluarga yang membutuhkan.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia termasuk negara berkembang yang sangat luas. Ratusan juta penduduk dapat berarti ratusan juta masalah pula. Tantangan kita, secara umum, ada di bidang pendidikan yang masih rendah, kesehatan yang fasilitas-fasilitasnya belum merata, dan kesejahteraan ekonomi.
Pemerintah tentu kewalahan jika harus menanganinya sendiri. Pihak-pihak lain yang terkait, seperti perusahaan swasta, yayasan, lembaga, komunitas kecil di akar rumput, sampai individu yang tergerak untuk berbuat sesuatu perlu turut dilibatkan demi perubahan yang positif di negara kita.
Memandang pentingnya kolaborasi dan keterlibatan berbagai pihak semacam ini, United Way mengandalkan kemitraan dengan berbagai organisasi, bisnis, maupun individu untuk mencapai tujuannya. Model inilah yang diyakini akan mampu mempercepat penyelesaian masalah-masalah sosial.
Contohnya, masalah akses layanan kesehatan. Sebagaimana di Yuma, Arizona, Amerika Serikat, banyak daerah di Indonesia juga memerlukan akses lebih baik ke fasilitas kesehatan. Bahkan di kota-kota besar, akses itu ternyata belumlah terpenuhi secara ideal, baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Ini perlu kerja keras bersama.
Maka program berbasis komunitas yang melibatkan pemberian edukasi kesehatan, pemeriksaan gratis, dan penyediaan obat-obatan perlu digencarkan.
Demikian pula dukungan finansial untuk keluarga rentan. Dalam porsi tertentu, Unitedway juga menawarkan bantuan keuangan dan pelatihan untuk membantu keluarga-keluarga prasejahtera.
Memberi Itu Mudah, Mendidik Itu Yang Perlu Konsistensi
Pendidikan dan pelatihan memang penting. Itulah prioritas United Way. Antara lain dengan meningkatkan literasi anak, mendukung siswa dari keluarga kurang mampu, dan menyediakan bimbingan belajar di luar sekolah.
Pernah dengar anjuran, “Jangan beri ikannya, berikan kailnya”?
Memberikan uang atau paket bantuan yang bisa langsung dikonsumsi (disimbolkan dengan ikan) sebenarnya baik, terutama untuk jangka pendek. Namun, bantuan ini cukup berisiko secara jangka menengah dan panjang.
Tanpa pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, bantuan finansial sering gagal mengubah nasib penerima bantuan ke arah yang lebih baik. Maka, akan lebih bermanfaat jika kita juga mengusahakan pemberian keterampilan dan wawasan (disimbolkan dengan kail).
Mengapa?
- Untuk mengurangi ketergantungan. Pendidikan membuat penerima bantuan mandiri secara finansial. Dengan memahami cara memperoleh penghasilan, mengelola keuangan, dan menyiapkan masa depan, mereka akan bisa lepas dari ketergantungan bantuan.
- Supaya penerima melek finansial. Pendidikan keuangan mengajarkan penerima bantuan untuk bijak mengelola penghasilan, menghindari pinjaman dengan bunga tinggi, mempersiapkan dana darurat, juga berinvestasi untuk masa depan. Terutama, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika harus kembali mengalami situasi keuangan yang sulit.
- Untuk memutus lingkaran kemiskinan di keluarga terdekat. Saat penerima bantuan sudah melek finansial, mereka juga bisa mengajarkan keterampilan dan wawasannya kepada anak-anak, istri, kerabat dekatnya, maupun tetangganya. Dengan demikian, makin banyaklah orang yang melek finansial dan terselamatkan.
Sayangnya, masih banyak yang meremehkan pendidikan. Bahkan tidak jarang, penerima bantuan nyinyir dengan bantuan “tak kasat mata” ini. Sebab, dampak positifnya memang tidak langsung terasa.
Di sinilah tantangan kita. Perlu kesabaran untuk konsisten memberi pemahaman bahwa pendidikan serta pengetahuan itu penting untuk jangka menengah dan panjang. Tujuannya, bukan saja menjadikan mereka lebih baik serta berdikari, melainkan juga agar mereka bisa berganti peran menjadi donatur. Tangan di bawah menjadi tangan di atas.
Jika model ini berjalan lancar, efek berantainya akan lebih cepat terasa. Angka kemiskinan di Indonesia, maupun di dunia, pelan-pelan bisa terkikis habis.
Semua Bisa Dilakukan dengan Cara Bersatu (United Way)
Lantas, bagaimana cara memulai semua ini? Untuk mengadopsi pendekatan seperti yang dilakukan Unitedway, penting bagi komunitas dan organisasi lokal di Indonesia untuk:
- Mengidentifikasi kebutuhan utama di wilayah masing-masing
- Membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan
- Mengembangkan program yang fokus pada solusi jangka panjang
- Mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaan
Dengan jalan (way) kebersamaan dan kepedulian ini, komunitas-komunitas di Indonesia niscaya dapat menciptakan perubahan nyata yang berdampak masif.
Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. Bersatu (united), mari kita menatap masa depan anak-anak dan remaja Indonesia yang kuat, aman, dan dihargai.